PENGERTIAN PERTANIAN ORGANIK
Selasa,02 Januari 2012
Pertanian
organik adalah sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, dengan cara
mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agroekosistem, keragaman hayati, siklus bologi, dan aktifitas
biologi tanah secara alami, sehingga
menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan. sistem pertanian organik menggunakan bahan secara alami
atau menghindari penggunaan pestisida, pupuk kimia, atau hormon/zat tumbuh
kimia.
Oleh
karena itu, pertanian organik merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan
pertanian sistem berkelanjutan dengan menerapkan teknologi atau teknik yang pada penerapannya
menyesuaikan dengan lingkungan, agar ekosistem tetap
berjalan seperti apa adanya dan tidak menggangu keseimbangan lin
PENGERTIAN
PERTANIAN ORGANIK
Pertanian
organik adalah sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, dengan cara
mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agroekosistem, keragaman hayati, siklus bologi, dan aktifitas
biologi tanah secara alami, sehingga
menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan. sistem pertanian organik menggunakan bahan secara alami
atau menghindari penggunaan pestisida, pupuk kimia, atau hormon/zat tumbuh
kimia.
Oleh
karena itu, pertanian organik merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan
pertanian sistem berkelanjutan dengan menerapkan teknologi atau teknik yang pada penerapannya
menyesuaikan dengan lingkungan, agar ekosistem tetap
berjalan seperti apa adanya dan tidak menggangu keseimbangan lingkungan. Sehingga, dalam bercocok tanam perlu diperhatikan seperti
varietas, teknologi bercocok tanam hingga aspek – aspek produksi pertanian lainnya.
Dengan demikian, pertanian organik merupakan suatu teknologi yang
pada penerapannya kita menyesuaikan dengan lingkungan,
agar ekosistem tetap berjalan seperti apa adanya secara alami tanpa harus
memutuskan salah satu mata rantai makhluk hidup.
Lahan yang digunakan untuk
produksi pertanian organik harus bebas dari bahan kimia sintetis (pupuk dan
pestisida). Terdapat dua pilihan lahan: (1) lahan pertanian yang baru dibuka
atau, (2) lahan pertanian intensif yang telah dikonversi menjadi lahan
pertanian organik. Lama masa konversi tergantung sejarah penggunaan lahan,
pupuk, pestisida, dan jenis tanaman.
Pupuk
organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik seperti pangkasan
daun tanaman, kotoran ternak, sisa tanaman, dan sampah organik yang telah
dikomposkan.
Sistem pertanian organik mempunyai
kelebihan antara lain: tidak menggunakan pupuk maupun
pestisida kimia, sehingga tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan, baik pencemaran tanah, air, maupun
udara, serta produknya tidak mengandung racun; tanaman organik mempunyai
rasa yang lebih manis dibandingkan tanaman non-organik; dan harga jual produk
tanaman organik lebih mahal.
Sedangkan
kekurangan dari sistem pertanian organik antara lain: kebutuhan tenaga kerja
lebih banyak, terutama untuk pengendalian hama dan penyakit
karena pada umumnya pengendalian hama dan penyakit masih dilakukan secara
manual sehingga apabila menggunakan pestisida alami, maka perlu dibuat sendiri
karena pestisida ini belum ada di pasaran; dan penampilan fisik tanaman
organik kurang bagus (misalnya berukuran lebih kecil dan daun
berlubang-lubang) dibandingkan dengan tanaman yang dipelihara secara
non-organik.
gkungan. Sehingga, dalam bercocok tanam perlu diperhatikan seperti
varietas, teknologi bercocok tanam hingga aspek – aspek produksi pertanian lainnya.
Dengan demikian, pertanian organik merupakan suatu teknologi yang
pada penerapannya kita menyesuaikan dengan lingkungan,
agar ekosistem tetap berjalan seperti apa adanya secara alami tanpa harus
memutuskan salah satu mata rantai makhluk hidup.
Lahan yang digunakan untuk
produksi pertanian organik harus bebas dari bahan kimia sintetis (pupuk dan
pestisida). Terdapat dua pilihan lahan: (1) lahan pertanian yang baru dibuka
atau, (2) lahan pertanian intensif yang telah dikonversi menjadi lahan
pertanian organik. Lama masa konversi tergantung sejarah penggunaan lahan,
pupuk, pestisida, dan jenis tanaman.
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik seperti pangkasan
daun tanaman, kotoran ternak, sisa tanaman, dan sampah organik yang telah
dikomposkan.
Resume :
Sistem pertanian organik mempunyai
kelebihan antara lain: tidak menggunakan pupuk maupun
pestisida kimia, sehingga tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan, baik pencemaran tanah, air, maupun
udara, serta produknya tidak mengandung racun; tanaman organik mempunyai
rasa yang lebih manis dibandingkan tanaman non-organik; dan harga jual produk
tanaman organik lebih mahal.
Sedangkan
kekurangan dari sistem pertanian organik antara lain: kebutuhan tenaga kerja
lebih banyak, terutama untuk pengendalian hama dan penyakit
karena pada umumnya pengendalian hama dan penyakit masih dilakukan secara
manual sehingga apabila menggunakan pestisida alami, maka perlu dibuat sendiri
karena pestisida ini belum ada di pasaran; dan penampilan fisik tanaman
organik kurang bagus (misalnya berukuran lebih kecil dan daun
berlubang-lubang) dibandingkan dengan tanaman yang dipelihara secara
non-organik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar